“Apa yang salah dengan Volunter” Begitu judul tulisan Butet Manurung yang di muat di harian Kompas Hari ini.
Pada tulisannya, Pendiri dan Direktur Sokola Literasi dan Advokasi untuk Masyarakat Adat Indonesia itu menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang kerap ia dapatkan selama 15 tahun pengalamannya sebagai volunteer.
“Kamu perempuan, lahir dan besar di Jakarta, Sekolah Tinggi, kenapa mau bekerja keluar masuk hutan hanya untuk orang-orang seperti mereka?”
“Memangnya di kota tidak bisa berarti?”
“Di hutan kan tidak ada mal, sinyal telepon, teve, internet, bakso?”
“Hobi ya hobi, pekerjaan itu pekerjaan, tidak bisa disatukan!”
“Tidak takut binatang buas, kena malaria, diperkosa, atau bertemu setan?”